Wednesday, February 16, 2011

Tips Sound Engineer Untuk Acara Tasyakuran

Selengkapnya: Menambahkan Tombol Google Buzz pada Blogger | Blogger Tune-Up http://modification-blog.blogspot.com/2010/03/menambahkan-tombol-google-buzz-pada.html#ixzz1EKqAxGmY Under Creative Commons License: Attribution



Menggabungkan berbagai sumber suara (alat musik) pada Mixer bisa menjadi tugas yang rumit. Disarankan untuk melakukan latihan atau cek sound sebelum acara panggung dimulai sehingga operator dapat mengkalibrasi , mengatur ukuran, menandai ambang umpan balik atau feedback suara dan membuat referensi untuk menggabungkan alat musik menjadi lebih baik.

Sebelum memulai penggabungan alat musik, pertama menginisialisasi kontrol mixer dengan menetapkan volume master chanel pada posisi  nol. Ini menetapkan kerangka acuan dan menghilangkan komplikasi nanti. Pastikan pula volume master pada amplifier dalam posisi nol. Setelah powering mixer konsol anda dan peralatan asesoris audio lainnya di Onkan (dihidupkan), Untuk menghindari audio "boom" atau suara yang tidak dinginkan maka hidupkan amplifier pada giliran yang terakhir. Sebab hal ini dapat menghentak speaker dan mungkin bisa mengakibatkan speaker atau  sirkuit pada amplifier rusak.
Secara bertahap menaikkan volume channel  mixer satu persatu mulailah dengan alat musik akustik,karena yang paling riskan terjadi feedback adalah alat musik yang menggunakan microphone. Dan biasanya yang kurang diperhatikan alat musik elektrik lebih domonan tingkat levelnya yang menyebabkan suara jadi tidak nyaman untuk didengarkan. Baru setelah akustik alat musik elektrik yang kita olah. Ingat pengaturan tone control pada mixer harus sesuai alat musik yang dimainkan.

Mulailah menggabungkan enstrumen musik dengan vocal. Naikkan volume vocal lebih tinggi sedikit levelnya dengan musik. Sehingga pada saat musik dan vocal berbunyi secara bersamaan akan menghasilkan suara yang menyenangkan. (Anda dapat melakukan penyesuaian level pada masing-masing alat musik maupun vocal untuk menyempurnakan setiap fader. Namun demikian jangan pernah membuat suatu perubahan yang cepat sehingga audien atau penonton mendengar umpan balik /feedback ). Untk selalu diingat Pembawa acara/mc atau vocal harus lebih tinggi setingkat level volumenya dibanding instrumen/musik.

Gunakan headphone  untuk mengontrol hasilnya, tapi ingat, suara ambien akan sedikit berbeda dengan apa yang Anda dengar di headphone. fine-tuning Anda dari penggabungan music dan vocal perlu dilakukan tanpa headphone,dengan cara ikut berbaur dengan penonton  mendengarkan apa yang didengarkan oleh penonton. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengukur suara sudah enak didengar atau belum.
Ingat pula untuk Input  harus disesuaikan sehingga lampu indikator pada mixer membaca sekitar nol /lampu hijau pada volume paling keras. Kurang dari ini akan memungkinkan terlalu pelan/halus  untuk didengarkan,  lebih dari ini (di zona merah) akan menyebabkan distorsi (parau, tepi compang-camping/ngemprok-emprok dlm bhs jawa untuk suara). 

Untuk mempertahankan tingkat volume suara tidak disarankan  terus-menerus menaikkan dan menurunkan volume dengan setiap perubahan dinamis - terus volume pada "rata-rata" tingkat yang dapat diterima,yaitu tidak terlalu keras dan tidak terlalu tenang. Jika ekstrem dinamis dari pembawa acara / penyanyi menjadi terlalu luas (berbicara berbisik, kemudian berteriak, dll) merubah  volume jelas menjadi perlu. Hal ini akan lebih baik  dicapai  hasilnya dengan menambah perangkat menggunakan kompresor / limiter yang secara otomatis mengangkat volume rendah dan membatasi volume yang lebih tinggi dari melampaui tingkat yang ditentukan. Pada saat microphone di atas panggung tidak digunakan disarankan  dalam posaisi off mute di papan mixer - ini mencegah umpan balik/feedback  yang tidak diinginkan dan menghilangkan ambien echo dan fase pergeseran. Alat ini akan melakukan fungsinya  secara otomatis - akan bisu mic ketika tak seorang pun yang berbicara, dan akan terbuka langsung ketika seseorang berbicara (sensitivitas adjustable). 

Ada saat-saat bahwa meskipun suara sudah diramu sempurna, namun vocalis tetap tidak akan menghasilkan suara yang bagus karena kualitas vokal yang buruk. Sayangnya operator/soundman  kadang  yang akan disalahkan dalam mengoperasikan mixer,padahal kualitas vocalnya yang buruk. Ini bisa diakali dengan menambah volume mereka sedikit - tidak banyak, hanya sedikit! Mengurangi volume dan gain frekuensi tinggi sedikit pada mereka yang bernyanyi off/over. Dengan demikian orang-orang akan berpikir bahwa Anda sedang melakukan pekerjaan yang lebih baik sebagai operator, tetapi mereka tidak akan tahu mengapa. 

Seorang mc/penyanyi kadang merasa kurang nyaman dengan hasil suara mereka di monitor. Biasanya itu berarti mereka tidak bisa mendengar diri mereka, atau tidak dapat membedakan suara mereka dari musik atau penyanyi lainnya. Bila terjadi demikian Perlahan-lahan tingkatkan volume  individu microphone mereka di speaker monitor mereka dan lihatlah reaksi mereka saat  bernyanyi,apakah akan lebih baik (Jika tidak, perlahan kembali fader ke posisi semula supaya  kamu tidak mengacaukan pengaturan untuk alat  yang lain.)
Kebanyakan para pembawa acara/mc atau penyanyi  terbiasa untuk mendengar suara mereka melalui speaker dan belajar untuk mengukur volume vokal mereka dan tonal kualitas dengan apa yang mereka dengar. Mereka perlu memiliki monitor volume yang baik secara konsisten untuk merasa yakin dengan suara mereka. Terlalu sedikit volume melalui monitor akan menyebabkan seorang mc atau penyanyi  untuk mendekatkan microphone ke mulutnya,agar suaranya terdengar  lebih keras. Ini juga akan menyebabkan mereka mencoba untuk berbicara atau bernyanyi lebih keras. Begitupun sebaliknya terlalu banyak volume akan menyebabkan mereka untuk menarik mic terlalu jauh dan menyebabkan mereka untuk berbicara pelan. Bagaimana mereka memegang microphone mereka itu yang harus selalu kita perhatikan. Jika terlalu jauh microphone dari mulut,maka naikkan  volume. Jika terlalu dekat  turunkan volumenya.

No comments:

Post a Comment